Jakarta, (20/02) – Delapan BUMN Karya yang terdiri dari PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Perum Pembangunan Perumahan Nasional, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero) bekerja sama dengan T.CARE telah sukses merampungkan Program Karya NataKota. Inisiatif ini mengintegrasikan edukasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah berkelanjutan, penghijauan kawasan, serta penciptaan peluang ekonomi berbasis sirkular.
Program ini telah dilaksanakan di RW 08, Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan. Edukasi lingkungan, sistem bank sampah, serta pengelolaan sampah organik melalui Rumah Maggot menjadi bagian utama dari program ini. Selain itu, penghijauan kawasan juga didorong melalui budidaya hidroponik dan revitalisasi ruang hijau.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, masyarakat telah diajak untuk menjadi nasabah dalam pengumpulan sampah organik dan anorganik. Sampah yang terkumpul tidak hanya mengurangi limbah ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial.
“Selain itu, program ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat menjadi nasabah dalam pengumpulan sampah organik dan anorganik. Dana yang terkumpul dari sedekah sampah telah disalurkan untuk kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Program Karya NataKota merupakan bentuk nyata komitmen kami untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik,” ujar Tumpang Muhammad, Direktur SDM & Umum Brantas Abipraya.
Dalam implementasinya, program ini juga telah memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot. Sebanyak 300 kg sampah organik telah berhasil direduksi melalui Rumah Maggot, sekaligus membuka peluang bagi masyarakat dalam pengolahan limbah bernilai ekonomi. Sementara itu, 164,5 kg sampah anorganik telah berhasil dikumpulkan dan dikelola oleh tim bank sampah warga, mendukung upaya ekonomi sirkular di lingkungan RW 08.
“Kesadaran dan partisipasi warga dalam memilah serta mengolah sampah menjadi elemen penting dalam menciptakan ekosistem yang lebih hijau dan berdaya. Dengan adanya edukasi dan pendampingan yang berkelanjutan, kami optimistis program ini dapat menjadi model pengelolaan lingkungan berbasis komunitas yang dapat direplikasi di berbagai daerah,” ujar Hidayatul Gusra, Manager Program T.CARE.
Manfaat dari program ini pun telah dirasakan langsung oleh masyarakat RW 08 Cipinang. Ibu Efflin, Ketua Poktan RW 08 Cipinang, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.
“Ada beberapa manfaat yang kami terima di sini, yaitu tentang pengembangan tanaman yang ada. Sayuran, buah-buahan, serta bantuan berupa pupuk, bibit, dan lain-lain. Kami mengucapkan terima kasih kepada BUMN Karya dan T.CARE yang telah mendukung saya dan RW 08 khususnya,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Pak Husein, Ketua BPS Teratai RW 08 Cipinang, juga merasakan dampak positif dari program ini.
“Alhamdulillah, berkat adanya program dari BUMN Karya, banyak dampak baik yang kami peroleh, salah satunya adalah pengurangan sampah di lingkungan RW kami, RW 08 khususnya, serta pendapatan tambahan hasil dari tim bank sampah kami melalui pengumpulan 164,5 kg sampah anorganik. Kami ucapkan sekali lagi terima kasih kepada BUMN Karya, semoga sukses terus dengan segala programnya,” ungkapnya.
Dengan selesainya Program Karya NataKota, BUMN Karya dan T.CARE telah membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat membawa perubahan dalam membangun lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan. Dengan keterlibatan berbagai pihak, program ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi berbasis ekosistem hijau bagi masyarakat.